Menyebut nama Pontianak, Kuliner yang ada ternyata tidak hanya bubur pedas, jeruk dan pisang gorengnya saja yang terkenal. Ada makanan khas lainnya yang patut di cicipi di kota jeruk ini. Jika anda berkesempatan melakukan perjalanan ke Pontianak cobalah beberapa menikmati beberapa makanan khas yang istimewa yang ada. Sensasi rasa dari berbagai kuliner yang ada di Pontianak ini memang kaya rasa dan mengasyikan. Bagaimana tidak, masyarakat penghuninya sendiri terdiri dari berbagai kultur yang berbeda namun hidup saling berdampingan yang memberi warna terhadap aneka kuliner di Pontianak. Mulai dari masyarakat keturunan Tionghoa, Dayak, dan Melayu (Tidayu) ada disini.
Langkah pertama yang bisa anda lakukan saat mengunjungi kota ini adalah menikmati makanan khas yang ada. Salah satu area kuliner di kota Pontianak saat menjelang malam adalah sepanjang jalan Gajah Mada yang merupakan kawasan Pecinan. Setiap malam selalu berderet aneka penjual makanan khas Pontianak disini. Banyak pula terdapat warung kopi yang biasa digemari kaum muda. Pasalnya, selain dilengkapi dengan musik dari CD, terdapat pula siaran televisi kabel yang dipancarkan melalui proyektor. Belum lagi fasilitas wi fi yang sering dimanfaatkan untuk bisa asyik internetan oleh para mahasiswa. Berikut ini beberapa makanan khas yang bisa dijumpai di Pontianak :
1. Sajian “Extreme Culinary”
Jika anda termasuk penggemar “extreme culinary” cobalah di salah satu resto yang menawarkan makanan dari daging-dagingan aneh seperti daging tupai, ular dan labi-labi. Labi-labi adalah sejenis kura-kura air tawar yang memiliki tempurung bulat polos. Hidungnya runcing dan warnanya tubuhnya abu kehitam-hitaman. Daging labi-labi cenderung kenyal dan kaya lemak, disajikan dengan dengan kuah bumbu jahe panas dan rasanya manis seperti semur. Sementara daging tupai gorengnya disajikan bersama dengan kuah kental yang manis. Khusus untuk ular ada beberapa cara penyajiannya, seperti rica-rica, goreng kunyit, kuah lada hitam, dan goreng tepung.
2. Sotong Pangkong
Makanan lainnya yang khas adalah Sotong Pangkong. Terdengar aneh? Namun, inilah makana khas warga masyarakatnya. Menu yang satu ini juga merupakan menu khas saat bulan Ramadhan. Sotong Pangkong adalah sotong atau cumi yang telah dikeringkan dan dimasak dengan cara di panggang. Usai dipanggang, inilah yang membuatnya khas, si sotong lalu di pangkong atau di pukul-pukul dalam bahasa Melayu agar dagingnya terasa lebih empuk. Kemudian, disajikan bersama dengan kuah sambal kacang atau asam pedas manis. Saat dilumuri kuah sambal, rasa gurih dari cumi ini akan terasa begitu nikmat di mulut. Namun tetap saja bagi yang tidak terbiasa menikmati sotong, akan mengeluhkan dagingnya kenyal dan alot. Dibeberapa tempat sotong tersebut di giling, agar lebih mudah mengkonsumsinya.
3. Bubur Pedas
Jika diperhatikan dengan jelas namanya, “Bubur Pedas”, pikiran anda pastinya mengarah pada semangkok makanan bubur yang pasti rasanya sangat pedas. Tapi tunggu dulu! Lupakan soal nama Bubur Pedas tersebut karena yang akan anda temui adalah Bubur yang dibuat dari beraneka macam sayur tradisional, dimulai dari Pakis yang diambil daun dan pucuknya, daun lengkuas, daun kencur, dan daun-daun rempah lainnya. Meskipun makanan ini terlihat aneh, namun ternyata gizi yang dikandungnya luar biasa sangat banyak. Dapat dibayangkan seberapa besar kandungan gizinya jika beras yang dihaluskan dikombinasikan dengan campuran sayur mayur seperti kangkung, pakis, daun kesum, dan lain-lain, dipadukan dengan gorengan kacang tanah plus ikan teri yang digoreng kering.
Bubur pedas terbuat dari beras yang ditumbuk halus dioseng, kemudian diberi bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, lada hitam, serai, daun salam tak lupa juga garam dan gula. Bumbu-bumbu tersebut ditumbuk halus kecuali serai dan daun salam tentunya, lalu dioseng-oseng atau ditumis. Kemudian bumbu dimasukkan ke dalam air mendidih yang sudah diisi dengan daging atau tetelan tulang sapi, bersama dengan beras tumbuk.
Setelah beras dan bumbu tercampur kedalam kaldu sapi, masukkan berbagai macam sayuran seperti kangkung, daun pakis, jagung yang telah dipipil, kentang, daun kunyit dan daun kesum (untuk daun kesum mungkin terasa asing dan hanya ada di Kalbar). Daun kesum ini membuat bubur pedas beraroma khas tetapi jika terlalu banyak juga terasa tidak enak. Apabila telah masak maka bubur pedas siap dihidangkan bersama dengan krupuk, kacang tanah goreng, kecap manis, sambal dan bawang goreng, serta tambahan perasaan air jeruk.
4. Kwee Cap
Untuk Anda yang beragama islam, disarankan untuk tidak mencoba makanan yang satu ini. Kenapa? Silahkan dibaca. Mungkin anda akan merasa aneh dan asing ketika mendengar nama makanan ini. Kwee cap merupakan makanan yang terbuat dari semacam kwee tiau yang dibentuk membundar hingga menggulung. Rasanya yang lembut dan kenyal ketika dikunyah sangat cocok dipadukan dengan KERUPUK KULIT BABI!! yang dimasak sampai mengembang dan empuk. Kwee cap juga bisa ditambahkan kacang kedelai dan tahu. Sebagai bumbu pelengkap tersedia lada, minyak bawang putih yang banyak, dan sambal. Semua paduan bumbu semakin membuat hidangan ini jadi gurih, pedas, dan hangat.
5. Lek Tau Suan
Di sepanjang Jalan Gajahmada, Pontianak anda bisa menemukan salah satu kuliner khas Pontianak yang terbuat dari kacang hijau yang sudah dikupas kulitnya. Kuliner ini dinamakan Lek Tau Suan (bahasa Tionghoa dialek Tio Ciu ; yang jika diartikan adalah Butiran Mutiara Kacang Hijau). Namanya sendiri mungkin mengacu pada tampilan Lek Tau San yang berbiji-biji dan nampak berkilauan seperti mutiara ketika tertimpa sinar terang. Lek Tau Suan dimasak dengan kuah kental bening yang terbuat dari tepung tapioka, gula pasir, dan pandan. Kemudian dihidangkan bersama Gorengan Ca Kwee yang garing. Aromanya tentu harum oleh karena penggunaan daun pandan dan kacang hijau. Kuliner ini akan lebih nikmat apabila disajikan dalam keadaan hangat dan cocok dinikmati di malam hari atau ketika cuaca hujan. Ketika masuk mulut rasanya manis, lembut, dan ada sensasi kriuk-kriuk ketika menggigit Ca Kweenya yang garing.
6. Es Krim Petrus (Es Krim A Ngie)
Asal muasal penamaan Es Krim Petrus adalah lokasinya yang berada tepat di depan persekolahan Santo Petrus di Jalan Karel Satsuit Tubun, Pontianak. Kekhasan kuliner ini adalah kelembutan es yang disajikan dalam beberapa varian mulai dari coklat, vanila, strawberry, durian, cempedak, hingga nangka yang semuanya dibuat secara home made. Penyajian es krimnya tergantung porsi yang bisa dipilih oleh para pembeli. Bisa disajikan dengan gelas biasa, cup, roti, bahkan di atas batok kelapa muda. Es krim ini berisi campuran yang di dalamnya terdapat kacang merah, cincau hitam yang dipotong kecil-kecil, agar-agar serut dan lelehan cokelat.
7. Peng Kang dan Burung Punai
Jika anda memiliki waktu menjelejah yang panjang di Pontianak, cobalah melanjutkan penelusuran anda ke jalur utara dari Pontianak ke arah Mempawah. Sekitar satu jam perjalanan dari pusat kota Pontianak tepatnya didaerah Peniti, Siantan, terdapat Resto Pondok Pengkang yang menjual panganan khas yaitu Lempar atau Pengkang.
Lempar ini terbuat dari beras ketan yang didalamnya diisi dengan ebi kemudian dibungkus dengan daun pisang hingga berbentuk kerucut, dan diikat dengan bambu kemudian di bakar. Pengkang ini disajikan bersama sambal kepah atau sambal kerang yang banyak terdapat di daerah pesisir. Saat dimakan bersama dengan sambal kepah, rasanya gurih, manis dan pedas, terasa menggoyang lidah. Panganan ini cocok untuk disantap kapan saja. Sementara sate kepah disajikan bersama bumbu kacang bertabur daun bawang dan seledri. Sepanjang jalan didaerah Peniti, Mempawah juga banyak orang yang menjual kepah. Kepah atau kerang ini terdapat di rawa-rawa bakau di pesisir. Cangkangnya berwarna putih polos, dengan daging yang lebih besar dan tebal.
Makanan khas lainnya adalah burung Punai goreng atau bakar. Burung Punai ini mirip burung merpati yang memiliiki warna hijau dan berparuh kemerahan. Jenis burung yang suka hidup berkelompok. Memiliki tekstur daging yang gurih. Burung liar yang satu ini masih dapat ditemukan disekitar Pontianak dan Mempawah. Mereka di tangkap dengan cara dijaring atau menggunakan perekat. Resto ini nyaris selalu ramai setiap harinya. Setiap pengunjung yang ingin ke Mempawah, Singkawang atau ke Entikong, wilayah perbatasan RI dengan Serawak, Malaysia Timur selalu mampir ke Pondok Pengkang. Disini mereka biasanya istirahat sambil menikmati pengkang atau dipesan untuk dibawa pulang ke rumah. Resto ini juga sudah buka sejak pukul tujuh pagi hingga tengah malam.
8. Es Lidah Buaya
Sebagian masyarakat mungkin hanya tahu kalau lidah buaya hanya cocok untuk menyuburkan rambut. Tetapi saat ini sudah banyak pelaku industri yang memproduksi berbagai olahan makanan dari lidah buaya mulai dari dodol, manisan, teh, dan lain-lain. Tapi yang paling sederhana adalah pemanfaatan lidah buaya sebagai minuman. Lidah buaya dipercaya dapat menyembuhkan panas dalam karena kesegaran yang dimilikinya. Di beberapa jalan utama Pontianak ataupun cafe-cafe, anda bisa dengan mudah menemukan es lidah buah yang menyegarkan satu ini.