Sungguh ironi memang jika rumah tangga seorang muslim hancur hanya karena perselingkuhan, baik itu dilakukan seorang suami maupun seorang isteri. Sesungguhnya awal mula pasangan kita dapat melakukan perbuatan perselingkuhan adalah disebabkan karena diri kita sendiri, maka dari itu ada baiknya apabila menemukan pasangan kita melakukan hal ini jangan cepat-cepat memutuskan hubungan atau bahkan berbuat tindakan bodoh yang dapat merugikan diri kita sendiri. Ada baiknya untuk saling memberikan penjelasan sehingga tidak terdapat kesalah pahaman di antara pasangan. Perselingkuhan dapat terjadi kepada siapa saja, bahkan orang-orang yang telah dikaruniai beberapa anak pun dapat melakukannya. Selingkuh menurut islam merupakan perbuatan yang dibenci Allah SWT karena itu termasuk ke dalam perbuatan zina dan berkhianat.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Raahimahullahu Ta’ala berkata:
“Jika istri berzina, maka suami tidak boleh tetap mempertahankannya dalam kondisi ini. Kalau tidak, ia menjadi dayyuuts (suami yang membiarkan maksiat terjadi di dalam rumah)”.
Dalam hadits tersebut dapat di ambil kesimpulan yaitu seorang isteri atau suami yang melakukan perselingkuhan dalam sebuah rumah tangga maka dia sudah tidak layak lagi untuk dipertahankan. Untuk itu jauhilah segala macam bentuk perbuatan yang dapat menyebabkan seseorang melakukan selingkuh. Dan jalan satu-satunya yang merupakan jalan terbaik untuk mengatasi selingkuh menurut islam adalah dengan perceraian, karena apabila seseorang yang diselingkuhi bersikap tawakal atas perbuatan tidak patut yang dilakukan pasangannya tersebt maka Allah SWT akan menggantikannya dengan orang yang lebih dari dia. Sebenarnya perselingkuhan dapat terjadi melalui apa saja, bisa melalui sosial media (facebook, twitter atau yang lainnya), SMS, telepon, chating di dunia maya. Pada intinya suatu hubungan yang terjalin antara laki-laki dan perempuan secara intensif lah yang dapat membuat seseorang melakukan perselingkuhan. Tempat kerja merupakan salah satu tempat yang disebut-sebut sebagai salah satu tempat yang memberikan peluang besar seseorang untuk melakukan perselingkuhan.
“Tiga golongan yang tidak akan masuk jannah dan Allah tidak akan melihat mereka pada hari kiamat, (yaitu) orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, perempuan yang menyerupai laki-laki, dan DAYYUTS.” (HR. Nasa’i 5 :80-81; Hakim 1: 72, 4 : 146, Baihaqi 10 : 226 dan Ahmad 2 : 134)
Telah disebutkan dalam hadits Rasul tersebut adalah Allah SWT tidak akan membiarkan dia memasuki surga Nya kepada seorang suami atau isteri yang hanya berdiam diri saja ketika melihat atau mengetahui pasangannya berbuat selingkuh. Jadi, dalam islam Allah SWT sangatlah adil karena memang Dia adalah Dzat yang Maha Adil dengan memberikan balasan kepada orang yang tidak mampu menjaga kehormatannya. Sehingga hukum selingkuh menurut islam sangat dianjurkan apabila melihat isteri berselingkuh, suami menhajarnya dengan memukulnya hingga sang isteri memohon ampun dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi.,,
"Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuz (durhaka)nya, maka nasihatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya, maka kirimlah seorang hakam dari keluarga laki-laki dan seorang hakam dari keluarga perempuan. Jika kedua orang hakam itu bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberi taufik kepada suami-istri itu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." (An-Nisaa’: 34-35)