Adab-Adab Pergaulan dalam islam merupakan hal yang sangat mutlak dan tidak dapat di ganggu gugat, dimana dalam hal ini terdapat jarak pemisah antara laki-laki dan perempuan. Karena apabila seorang laki-laki dan perempuan berada dalam satu majelis tanpa disertai mahramnya maka pihak ketiganya adalah syetan. Apabila telah terdapat syetan di antara mereka berdua maka kemungkinan terjadinya suatu perbuatan yang tidak diperbolehkan dalam islam seperti perbuatan zina akan sangat besar. Maka tujuan dari di aturnya pergaulan-pergaulan dalam islam tidak lain tidak bukan adalah untuk menghindari kejadian-kejadian yang sangat dilaknat oleh Allah SWT tersebut.
Selain itu, terdapat adab-adabPergaulan dalam islam yang harus dipenuhi oleh seorang laki-laki dan perempuan dalam menjalankan kehidupan sehari-harinya dan hal itu telah terdapat dalam ayat Al Qur’an antara lain :
1. Menutup Aurat
“dan jangan lah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa
nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka melabuhkan kain tudung ke dadanya.” (an-Nuur: 31)
Dalam ayat tersebut berlaku untuk seorang muslim perempuan dimana penggunaan hijab sangatlah penting . Tujuan dari Allah SWT menurunkan ayat tersebut adalah untuk menjaga pergaulan dalam islam dengan mencegah seorang perempuan supaya tidak di ganggu oleh laki-laki yang tidak bertanggung jawab. Namun perintah dalam untuk menutup aurat tidak hanya ditujukan kepada kaum perempuan saja, melainkan kaum laki-laki dalam agama islam juga dijatuhi perintah untuk menutup aurat dimana aurat laki-laki yaitu mulai dari pusar hingga lutut. Untuk menjaganya pula hendaknya seorang laki-laki muslim janganlah memandang aurat seorang musli perempuan.
2. Tidak berdua-duaan antara laki-laki dan perempuan.
Seperti telah dikatakan di awal, bahwa apabila seorang laki-laki dan perempuan berdua-duaan maka yang ketiga adalah syetan yang akan mengajak kepada hal yang diharamkan oleh agama islam.
“Dari Ibnu Abbas .a. berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda:
Janganlah seoranglelaki berdua-duaan (khalwat) dengan wanita kecuali bersama mahramnya.” (Hadis Riwayat Bukhari & Muslim)
“Dari Jabir bin Samurah berkata; Rasulullah SAW bersabda: Janganlah salah seorang dari kalian berdua-duan dengan seorang wanita, kerana syaitan akan menjadi ketiganya.” (Hadis Riwayat Ahmad & Tirmidzi dengan sanad yang sahih)
3. Tidak melunakkan ucapan (bermanja-manja)
Terdapat kisah pada jaman Rasul dimana terjadi sebuah percakapan antara seorang perempuan yang berbicara dengan melunakkan suaranya dan bersikap manja-manja kepada yang bukan suaminya, maka datanglah ayat Allah SWT :
“Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu
bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara (berkata-kata yang menggoda) sehingga berkeinginan orang yang ada penyakit di dalam hatinya tetapi ucapkanlah perkataan-perkataan yang baik.” (al-Ahzaab: 32)
Dan ayat tersebut di kuatkan dengan adanya hadist :
“Ini adalah beberapa etika yang diperintahkan oleh ALLAH kepada para isteri Rasulullah SAW serta kepada para wanita mukminah lainnya, iaitu hendaklah dia kalau berbicara dengan orang lain tanpa suara merdu, dalam pengertian janganlah seorang wanita berbicara dengan orang lain sebagaimana dia berbicara dengan suaminya.” (Tafsir Ibnu Kathir 3/350) >
4. Tidak menyentuh lawan jenis yang bukan muhrimnya
Dalam hal ini disebutkan melalui hadist :
“Berkata Syaikh al-Abani Rahimahullah; Dalam hadis ini terdapat ancaman keras terhadap orang- orang yang menyentuh wanita yang tidak halal baginya. (Ash-Shohihah 1/44 Rasulullah SAW tidak pernah menyentuh wanita meskipun dalam saat-saat penting seperti membaiat dan lain-lainnya. Dari Aishah berkata; Demi ALLAH, tangan Rasulullah tidak pernah menyentuh tangan wanita sama sekali meskipun saat membaiat.” (Hadis Riwayat Bukhari)
Demikian merupakan adab-adab pergaulan dalam islam yang apabila dilanggar salah satunya akan digolongkan dalam perbuatan zina.