Masyarakat kita banyak yang beranggapan bahwa wanita cantik adalah wanita yang memiliki postur tubuh yang ramping, tinggi dan putih. Memang tak heran apabila banyak yang sependapat akan hal itu, baik pria maupun wanita, karena kebanyakan wanita cantik memang seperti itu. Namun sesungguhnya apabila cantik hanya di nilai sebatas hal-hal tersebut saja, maka itu tak jauh berbeda dengan hanya menilai seseorang dari tampilan luarnya saja melainkan tidak beserta penilaian hatinya. Terbukti dewasa ini banyak sekali kontes-kontes kecantikan yang diadakan untuk memperlihatkan wanita-wanita di seluruh dunia bersaing memperebutkan gelar wanita tercantik versi mereka. Namun cantik menurut islam, penilaian yang ada pada seorang wanita tidak hanya pada sebatas ramping tubuh, tinggi badan dan putih kulitnya melainkan juga di nilai akhlak yang ada dalam dirinya yang terpancar dan biasa disebut dengan iner beauty.
Allah SWT menyeru kepada Rasul dan seluruh umatnya untuk tidak tertipu oleh kecantikan-kecantikan yang bersifat duniawi, salah satu contohnya adalah kecantikan paras baik itu laki-laki maupun perempuan. Hal tersebut telah terdapat dalam Al Qur’an :
“Dan apabila kamu melihat mereka,tubuh-tubuh mereka membuatmu kagum. Dan jika mereka berkata-kata,kamu mendengarkan mereka. Mereka seakan-akan kayu yang tersandar.” (Q. S Al Munafiqun : 4)
Sungguh ironi memang jika terdapat penilaian bahwa kecantikan seorang wanita hanya dinilai sebatas kecantikan fisik semata. Sehingga apabila usia wanita tersebut semakin tua maka yang ada hanyalah kulit-kilt yang mulai keriput dan tidak lagi dapat terlihat cantiknya wanita tersebut. Rasul SAW telah menyebutkan bahwa sifat dan akhlak seseorang dapat di lihat dari bagaimana hati seseorang tersebut, demikian ayat yang menyebutkan hal tersebut :
“Ketahuilah, di dalam tubuh itu ada segumpal daging. Bila ia baik maka baik pulalah seluruh tubuh. Dan apabila ia rusak maka rusak pulalah seluruh tubuh. Ketahuilah itu adalah hati.” (HR Bukhari dan Muslim)
Dalam hadits tersebut jelas di katakan bahwa bagian terpenting dalam diri seseorang apalagi seorang wanita adalah hati. Apabila hati seorang anak manusia telah rusak, maka dapat di pastikan rusaklah seluruh akhlak dan sifat dari manusia tersebut. Dalam hukum cantik menurut islam tidak ada sebuah dalil pun yang menyebutkan bahwa dalam menilai seseorang dapat di lihat dari seberapa cantik paras orang tersebut karena kecantikan wanita hanya merupakan sebuah penunjang untuk menambah rasa percaya diri dari wanita tersebut. Dalam pepatah jawa menyebutkan bahwa :
“ajining diri saka busana, ajining ati saka lathi”
Arti dari pepatah jawa tersebut adalah bahwa penilaian kepribadian seseorang dapat di lihat dari bagaimana seseorang tersebut berbusana. Apabila seseorang dapat berbusana dengan rapi, maka dapat di pastikan bahwa ia merupakan sosok yang dapat menjaga dirinya. Dan penilaian hati seseorang dapat di lihat dari bagaimana orang tersebut bertutur kata, apabila tutur katanya baik dan sopan maka dapat di pastikan is merupakan sosok orang yang berhati baik dan mulia.
Allah SWT tidak pernah menilai suatu kaum dari bagaimana paras kaum tersebut, melainkan Dia lebih meilhat kepada amal dan perbuatan dari kaum tersebut. Seperti hadits Rasul SAW sebagai beikut :
”Sesungguhnya ALLAH tidak melihat kepada bentuk rupa dan harta kalian,tapi ia melihat hati dan amal kalian.” (HR.Muslim,Ahmad dan Ibnu Majah)
“Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhisannya adalah wanita shalehah.” (HR.Muslim,Ibnu Majah dan An Nasai)
Begitu indah hukum cantik menurut islam, karena semua aspek yang di nilai dan di lihat oleh Allah SWT merupakan kecantikan. Namun yang paling di perhatikan oleh Nya hanyalah kecantikan yang timbul dalam diri manusia tersebut dan bukan yang terpancar dari paras wanita tersebut.